>> Senin, 31 Mei 2010


nilah not angka dari lagu Desafinado buah karya Jobim yang dibawakan oleh Stan Getz dengan saxophone tenornya. Kita bisa mempelajari lagu itu lewat not2 angka itu. Setelah kita nanti sungguh2 mengenal dan hafal alur melodi lagu Desafinado itu, baru kemudian kita dapat memainkan dengan penuh gaya, dengan berimprovisasi bagai Stan Getz. Silahkan dimainkan dengan saxophone tenor, alto ataupun sopran di nada dasar G.

Gitu deh...

Read more...


Nyaxophone di resto atau cafe, nimbrung spontan dengan home band atau home organ setempat, tidak selamanya "memuaskan" lho. Kenapa? Jalarannya, kadang ada beda kemahiran antara organis dengan kita yang saxonis. Misalnya, kita paling lancar kalau main di nada dasar C (alto sax), yang berarti nada Es di piano. Sementara organis/pianis lebih lancar kalau bermain di kunci nada E ketimbang Es. Nah lho... Dan bayangkan, ketika pianis nekat ambil nada dasar E, dan kitapun nekat nyebul sax alto di nada C (Es piano), hasilnya..., ancur dah! (Dan kita yang saxonis pemula, sedih bukan kepalang, merasa kitalah yang kagak gableg, kagak bener). Padahal kan sebenarnya tidak demikian....

Atau bisa jadi kita memang dikerjain oleh band/organis pengiring. Mereka bermain di nada B yang agak tidak umum, bukannya di nada C atau Bes yang sangat umum (padahal bermain instrumentalia). Dengan nada dasar B yang mereka ambil, saxonis harus bermain di Cis (tenor) atau di Gis (alto). Hasilnya..., saxonis kagak berhasil bermain lancar alias kagak cas-cis-cus, karena memang jarang berlatih di kunci itu.

Lalu piye jal? Menghadapi situasi kayak gitu, saxonis tak perlu kecil hati. Justru pengalaman itu harus dijadikan obat perangsang guna berlatih menguasai kunci2 nada Cis, Gis, Fis, Bes ataupun Es, selain kunci nada yang wajib dikuasai yakni G, D, A, E dan B.

Caranya, silahkan lihat dan pelajari kembali tabel " Cara (yang mudah diingat) untuk gonta-ganti nada dasar".

Salam & tetap semangat!
Anton Pri & Tina Sax.

Read more...

Microtuner…

>> Rabu, 16 September 2009


Ever had this problem? You've just spent 15 minutes carefully selecting and mounting a reed on your mouthpiece. With great care you position it just right and it blows like a dream. Five minutes into the gig and you're blowing a little sharp...so you reach up to the mouthpiece to pull it off a little...and disaster strikes. The ligature slips, the reed skews and in your desperate rush to replace the reed you end up chipping the tip and ruining it. Wouldn't it be handy to be able to adjust the tuning without having to wrestle with the mouthpiece and its delicate reed?

Ya, begitulah ide pemikiran yang mendasari dikembangkannya microtuner, piranti yang ada di bagian ujung neck saxophone untuk menyetel maju mundurnya posisi mouthpiece. Pengembangnya antara lain perusahaan CG. Conn, Julius Keilwerth, dll.

Read more...

SAXOPHONE DIJUAL


CONN NAKED LADY KONDISI BAGUS, ANTIK, MULUS SEPERTI YANG DIPAKAI CHARLIE PARKER, KONDISI LENGKAP TAS DLL, HARGA Rp 12.000.000,00 HUBUNGI DIDIT 08158882191 (021)94108231

Read more...

Not pertama, do,lalu re dst

Dulu ketika saya SD, pak guru dengan telaten mengajari not do re mi. Selalu, setiap belajar lagu, not angkanya dulu yang dinyanyikan. Murid sekelas beramai ramai menyanyi dengan menyebut not2 angka itu. Setelah tahu bagaimana lagunya, setelah kita bisa berlagu, baru kemudian lagu itu diberi kata2, dikata katai. Gurunya sih biasa saja, tapi itu lho, cara mengajarnya saya suka.

Ada pula ketika itu kegiatan extra kurikuler yaitu drum band. Saya kebagian pegang belira, yaitu alat musik sebangsa gambang, mainnya dibopong sambil dipukuli. Alat itu inventaris milik sekolahan, tidak bisa dibawa pulang. Apa boleh buat, dirumah terpaksa latihan menggunakan simulator, menggunakan alat bantu, yaitu orek2 an gambarnya, gambar belira dikertas bekas koran.

Belira asli tidak bisa dilipat lipat, tapi yang ini bisa. Lha wong cuma gambar dikertas, jadi ya bisa dilipat dan di untel2. Tiap ada kesempatan untelan kertas dibuka lebar, digelar, siap dipakai untuk latihan, pra pagelaran.

Lantaran yang dipukuli atau ditabuh bukan benda yang sebenarnya, tapi cuma gambar, maka bunyinya ya cuma klothak klothek gitu, tidak berbunyi ting tang ting tong sebagaimana belira aslinya. Begitupun hati ini sudah seneng ngudhubilah.

Demi suksesnya latihan, mulut inilah yang kemudian mewakili bunyi notasinya. Sol mi, re do re do, sol la si do si la sol si..., dst. Lagu "Halo2 Bandung" dibunyikan notnya saja, tanpa kata2..., tanpa sesumbar.

Terbiasa dengan cara begitu akhirnya benak ini dapat merekam otomatis, not2 solmisasi setiap lagu. Ya, otomatis saya bisa mengenal solmisasinya tak peduli apa judul ataupun syair lagu itu.Bahkan suara sepatu kuda pun terdengarnya bukan lagi duk tik dak tik duk, melainkan do mi sol mi do..., gitu.

Itu semua terjadi dulu kala, ketika teh manis belum model dibotoli, dan ketika semua ayam masih kampungan belum ada ayam negri; ketika saya masih suka kluyuran nonton panggung hiburan di pasar malem Sekatenan.

Gitu deh...

Read more...

Karet gelang …, juru selamat, pengusir setan

>> Sabtu, 09 Mei 2009

Begini lho, kita itu khan punya pikiran positip dan negatip dalam setiap tindakan. Misalnya ketika pikiran positip bilang:" Yuk kita mulai kerja", si pikiran negatip ngomong: "Ah, ntar aja. Lagi enak kongkow2 nih.."

Kedua pikiran itu, positip dan negatip sama kekuatannya. Jadi kadang si positip menang, kadang si negatip yang menang. Lha kalau kekuatan mereka seimbang, bagaimana kiatnya agar pikiran positip bisa selalu menang?

Nah, di sinilah karet gelang berperan. Caranya, setiap kali si setan atau pikiran negatip melintas di benak, jepretkan karet gelang merah yang ada di pergelangan tangan kiri kita. Lakukan begitu, setan lewat..., jepret pergelangan tangan kita. Setan lewat lagi..., jepret lagi, begitu seterusnya. Lama2 bawah sadar kita akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dihindari, karena kalau tidak, tangan kita bakal kejepret dan…, sakit lah yauw.

Silahkan dicoba. Awalnya pasti deh akan banyak garis merah di tangan gara2 kena jepret melulu, saking banyaknya setan lewat, saking banyaknya pikiran negatip di benak. Dan pikiran negatip itu misalnya: malas, menunda nunda, malu malu, curiga, ragu ragu, sombong, minder, cemburu, takut, iri, dendam, cuek, pesimis, marah, berprasangka, meremehkan dan masih banyak lagi…

Jurus mengusir setan dengan jepretan karet gelang ini cukup jitu lho. Setan malas dsb..., ngacir!

Tidak hanya itu, karet gelang bisa juga jadi juru selamat. Saya punya pengalaman yaitu saat saxophone yang sedang saya mainkan tiba2 mengalami trouble, putus pernya. Untung saja ada karet gelang. Jadilah si karet gelang itu untuk sementara berperan sebagai pengikat sekaligus menggantikan fungsi per yang putus. Ya, berkat jasa si karet gelang, saxophone bisa ngeper lagi dan permainan bisa terus berlanjut. Bayangkan kalau tidak, wah..., berabe.

Hidup karet gelang!!!
Gitu deh…

sumber http://tinasaxophone.blogspot.com/

Read more...

Daftar Pabrik Saxophone Jaman Dulu

>> Jumat, 24 April 2009



Inilah daftar nama beberapa para pembuat saxophone di masa lalu yang bisa kita catat. Di luar daftar ini barangkali saja masih ada. Kalau ada yang mengetahuinya, silahkan menambahkannya ke dalam daftar.

Beberapa produk saxophone buatan mereka saat ini ada (ataupun pernah ada) dalam koleksi kita (dan semuanya saya dapatkan di Indonesia), di antaranya merek2:
Adolphe Sax, Buffet Crampon, Rampone, Hawkes, Gras. J., Conn C.G., Dolnet, Kessel Matthias J.H., Couesnon, Henri Selmer, Buescher, Romeo Orsi, Leblanc, Holton, Keilwerth, King Instrument, Amati, Boosey & Hawkes.

Tambahan lain adalah merek: Stentor, SML, Hammerschmidt (Ah, susah amat nulisnya...)

Read more...

About This Blog

Blog untuk semua orang yang ingin belajar saxophone, biar semua orang tau kalau belajar saxophone itu mudah

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP